Langsung ke konten utama

Pengertian dan Unsur Puisi

 
Sajak Seorang Tua Untuk Istrinya- W. S. Rendra


Siapa yang pernah membaca puisi? Atau justru kalian sangat gemar menulis puisi? Puisi memang termasuk ke dalam suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita baca. Seperti puisi Rangga di sebuah film yang berhasil menarik perhatian banyak remaja Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa pengertian puisi sebenarnya? Apa pula unsur-unsur pembentuk puisi? Buat yang penasaran, yuk baca materi berikut.

Pengertian puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Dalam puisi, kita dapat mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarang menyadarinya bahwa itu adalah puisi.

Ciri – Ciri Puisi

Puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi lama dan juga puisi baru.
  1. Puisi Lama
  2. Puisi Lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut ini :
    Jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris, dan irama. 
    Ciri-Ciri Puisi Lama:
    Tak diketahui nama pengarangnya
    Penyampaiannya yang bersifat dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan.
    Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.
  3. Puisi Baru
  4. Puisi Baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima.
    Ciri-Ciri Puisi Baru
    Mempunyai bentuk yang rapi, simetris
    Persajakan akhir yang teratur
    Memakai pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
    Umumnya puisi 4 seuntai
    Disetiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
    Ditiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) : 4-5 suku kata

Jenis-jenis Puisi

  1. Puisi Naratif
  2. Puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni balada dan romansa. Balada ialah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contoh Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Romansa ialah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
  3. Puisi Lirik
  4. Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, ode, dan serenade.
    Elegi ialah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misal Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.
    Serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam 4 Kumpulan Sajak. Misalnya “Serenada Biru”, “Serenada Hitam”, “Serenada Merah Jambu”, “Serenada Kelabu”, “Serenada Ungu”, dan lain sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu menggambarkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.
    Ode ialah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi contohnya seperti Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta).
  5. Puisi Deskriptif
  6. Jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial. Satire ialah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidak puasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik sosial ialah puisi yang juga menyatakan ketidak puasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

Unsur Pembentuk Puisi

  1. Majas dan Irama
  2. Teks puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan irama.
    Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.
    Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.
  3. Penggunaan Kata-Kata Konotasi
  4. Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair. Kata-kata dalam puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Kata-kata itu merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.
  5. Kata-Kata atau Lambang
  6. Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu. Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami umum.Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.
  7. Pengimajinasian dalam Puisi
  8. Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).

Struktur Batin Puisi

  1. Tema
  2. Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana batin atau juga berupa respon penyair terhadap kenyataan sosial budaya.
  3. Nada dan suasana
  4. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.
  5. Perasaan dalam puisi
  6. Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.
  7. Amanat
  8. Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema dari puisi tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa puisi adalah jenis karya sastra berbentuk karangan terikat yang menggambarkan perasaan dari penyairnya. Maksudnya adalah puisi biasanya dibatasi aturan-aturan seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Sumber: 
video diakses Oktober 01, 2020


Komentar

  1. Puisi..suka sekali menikmatinya tp jangan ditanya apa bisa membawakannya ? hehehe...

    BalasHapus
  2. Aku suka bikin puisi ... tetapi gak tahu puisi yg bagus itu seperti apa??? Apakah akhirannya harus "u"semua ... untung ada info ini ... semoga bisa membantuku ... terima kasih mbak Gunik yang cantik ... 😊😊😊👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak harus diakhiri "U", Bu. Santra itu indah dan unik, setiap penulis punya gaya masing-masing. Mana suka saja. Bagus, itu relatif. Tulis saja berdasarkan krmauan dan kemampuan kita. Sempurna bagi kita blm tentu bagi orang lain, demikian juga sebaliknya. 😅👌

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Menulis Blog

APKS PGRI Jawa Timur menyelenggarakan Diklat Online " Membuat Blog Pembelajaran Itu Mudah ". Agenda diklat tanggal 28 September 2020 sampai dengan 1 Oktober 2020. Diklat dilaksanakan dengan dua kali tatap muka menggunakan zoom meeting, yaitu tanggal 28 dan 29 September 2020. Sedangkan, tanggal 30 September dan 1 Oktober 2020 dengan pembimbingan melalui aplikasi W hatsApp group.  Kegiatan hari pertama dimoderatori Ketua APKS Provinsi Jawa Timur,  Drs. Bambang Sutego, M.M. Diklat online dibuka oleh Ketua PGRI Jawa Timur, Drs. H. Teguh Sumarno, M.M. Pemateri utama yaitu Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. Beliau adalah Guru Blogger Indonesia. Edi Purwanto S. W., S.Kom. dan Seto Handoko, S.Pd. Beliau berdua adalah blogger Surabaya yang akan mendampingi secara daring. Peserta diklat ini, adalah guru-guru dari berbagai wilayah di Indonesia.  Saya salah satu perserta diklat online ini. Pada mulanya tidak ada ketertarikan untuk mengikuti diklat online penulisan blog. Pembelajaran Jarak...

Teks Eksplanasi

Seram ya? Belum membuka materi sudah disuguhi dengan video Corona atau Covid-19. Kira-kira apakah hubungannya virus yang menggoncangkan dunia dengan teks eksplanasi? Hayo siapa yang sudah mengenal istilah teks eksplanasi? 🤔 Ayo baca lebih lanjut tentang teks eksplanasi berikut ini!